Ditengok Arwah Pamannya Istriku
Heii selamat malam, perkenalkan namaku Keyko. Kebetulan ini cerita pertamaku. Kurang lebih kejadian ini kualami 4 bulan lalu.
Yuk mari...
Kebetulan aku dan istriku baru menikah dan memutuskan untuk berbulan
madu (dalam bahasa Jawanya: honeymoon) di pulau dewata Bali di lokasi
yang kebetulan merupakan tempat kelahiran istriku. Tempatnya masih
sangat pelosok, listrik pun masih sangat jarang, karena masih di daerah
perbukitan, tepatnya di kabupaten Buleleng, Singaraja kec Sukasada desa
Panji.
Kamipun berangkat dengan penerbangan jam 05:00 sore dan
sampai bandara Ngurah Rai jam 08:00. Lalu kami mencari taksi untuk
menuju ke desa Panji. Kami pun sampai di desa Panji sudah begitu malam
tepatnya jam 10 malam WITA karena akses jalan di desa Panji rusak
sehingga tidak bisa dijangkau dengan taksi. Kamipun harus berjalan kaki
cukup lama mungkin setengah jam dari akses jalan utama karena akses
jalan di desa Panji pun masih sangat minim penerangan. Hanya senter dan
doa-doa agar perjalanan kami lancar sampai rumah istri ku. Jalanan
begitu terjal, kiri kanan perkebunan cengkeh karena mayoritas penduduk
di area perbukitan adalah petani cengkeh.
Singkat cerita,
Puji Tuhan kamipun selamat sampai rumah istriku. Namun apa yang terjadi?
aku terkejut ketika melihat sosok tinggi besar memakai cadar dan topi
caping (topi petani) didekat rumah istriku. Dalam hati aku bertanya
"Siapa kah orang itu? karena aku tak mengenalnya", namun ku abaikan saja
sosok aneh tersebut. Karena udara di pegunungan dingin sekali, kami
melangkah masuk kedalam rumah. Karena letih kamipun istrahat tidur,
namun seperti biasa sebelum tidur kami sempatkan mengobrol.
Langsung deh saya tanyain tuh sosok aneh tersebut: "Mah, kamu tadi lihat
gak sosok aneh dekat pohon nangka depan rumah?". "Tidak tuh!! dah biasa
disitu mas. Dulu disitu pernah ada orang gantung diri karena terlibat
hutang". Jam 11 malam kami pun tidur, tapi karena aku senang facebookan
or twiteran jadi istriku tidur duluan.
Keheningan malam
berbalut dinginnya udara pegunungan, tak terasa sudah setengah 12 malam.
Tiba-tiba anjing pun menggonggong, Aku pun menghiraukannya. Setelah
anjing itu berhenti, tak lama kemudian ada wangi pohon cendana yang
dibakar, sangat khas wanginya, memasuki kamar kami.
Lalu aku
pun membangunkan istriku, Aku pun bertanya: "Mah ini wangi cendana apa
dupa ya?". "Betul mas, ini wangi cendana, wanginya pamanku. Karena dulu
saat ia berperang melawan penjajah, pamanku tewas ditembak dan ia
meninggalkan pesan begini bunyinya: `Jika aku ingin menengok anak dan
keponakan serta cucuku, aku akan memberikan tanda yaitu wangi cendana`.
Begitu mas, mungkin ini pamanku yang datang menengok kita". Setelah itu,
tak lama kemudian wangi cendana itu hilang, dan kamipun tidur.
Dan keesokan paginya aku tanya sama mertua ku: "Pak apa betul bapak
memiliki satu kakak yang meninggal". Jawabnya "Ya betul, bapak tau
kejadian semalam itu. Mari nanti siang kita nyekar ke kuburannya,
mungkin dia rindu dengan Yosia (nama istriku)".
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment