Bagaimana Membuat Blog ? Menurut Pengalaman Saya
Membuat sebuah blog itu tidaklah sulit
Ya membuat blog tidaklah sulit malah bisa dibilang bisa sangat mudah untuk membuatnya.
Namun jika ingin membuat blog kita bisa dikenal banyak orang.
disinilah tantangan sesungguhnya karna akan sangat sulit membuat orang tertarik
Kecuali Ada faktor Keajaiban disana. hahaha
Yang Dibutuhkan disini adalah :
1. Konten
Anda mungkin akan berpikir tahap ini sepele… cuma milih topik.
Padahal kenyataannya tahap ini yang paling penting dalam persiapan.
Ada satu Fakta disini :
Setiap hari ada 2,73 Juta konten baru yang diterbitkan blog dari seluruh dunia.
Lebih dari 70% dari blog-blog tersebut hanya mendapatkan kurang dari 5.000 pengunjung per bulan, atau sekitar 150 per hari.
Kira-kira apa penyebabnya?
Ini akarnya:
Topik blognya tidak jelas, berantakan hanya hal-hal yang dianggap tak berguna Topiknya tidak menarik bagi banyak orang
Topik yang dipilih tidak mereka kuasai/minati sehingga isi blognya juga jadi tidak berkualitas
Jadi anda HARUS bisa membuat konten blog yang lebih bagus daripada blog-blog lainnya.
Nah, untuk bisa membuat konten yang bagus, maka anda wajib memilih topik yang anda minati/kuasai dan dianggap menarik oleh banyak orang.
Kalau anda memilih topik yang tidak anda mengerti, akibatnya:
Membuat konten rasanya jadi berat
Konten yang sudah dibuat jadi tidak berkualitas
Anda akan cepat bosan
Coba saja kita gunakan logika. Kalau kita tidak tertarik dan tidak tahu apa-apa tentang suatu topik, apa mungkin kita bisa mengajarkan topik tersebut kepada orang lain dan membuat mereka tertarik?
Sangat sulit untuk membuat orang tertarik apalagi bagi "pemula"
2. Pilih platform blog yang tepat untuk anda
Salah satu proses terberat dalam memulai blog sudah kita lewati.
Sekarang kita masuk ke yang lebih mudah.
Teknologi jaman sekarang sudah canggih. Dengan menggunakan platform blogging, anda bisa menulis di blog seperti menulis di Microsoft Word.
Ini 3 pilihan yang paling populer:
- Blogspot — hosted
- WordPress.com — hosted
- WordPress.org — self-hosted
- dan lain-lain
Perhatikan 2 istilah ini: hosted dan self-hosted.
Apaan tuh?
Hosted berarti blog anda ‘menumpang’ di website mereka. Jadi anda tidak akan punya website murni milik sendiri, dan alamat blog anda seperti ini: blogsaya.blogspot.com
Self-hosted kebalikannya.
Anda membuat website sendiri dengan platform bernama WordPress. Website tersebut akan 100% jadi milik anda, tetapi anda harus membayar untuk nama domain dan hostingnya.
Secara singkat, kalau anda tidak ingin pindah halaman, ini kelemahan dan kelebihan dari masing-masing jenis platform:
Pilih platform hosted (WordPress.com atau Blogger) kalau anda:
- Sama sekali tidak ingin keluar biaya (meskipun tidak banyak)
- Rela dengan fitur yang terbatas
- Rela dengan tampilan yang juga terbatas
- Rela nama website anda menjadi seperti ini: namawebsite.blogspot.com
- Rela website anda dihapus sewaktu-waktu (kalau anda melanggar aturan)
Sebaliknya, pilih platform self-hosted (WordPress.org) kalau anda:
- Punya modal sekitar Rp 300ribu per tahun (untuk domain dan hosting)
- Ingin punya website yang 100% milik anda
- Ingin bisa mengubah tampilan dengan leluasa
- Ingin bisa menambahkan fitur-fitur apapun yang anda butuhkan
Itu hanya sekilas saja.
Karena sangat fleksibel, WordPress self-hosted juga sering digunakan untuk fungsi yang lebih daripada sekedar blog.
Misalnya berjualan online, website bisnis, komunitas, dan lain-lain.
Saya pribadi selalu menyarankan supaya orang yang serius blogging untuk menggunakan self-hosted dari WordPress.org, karena akan lebih bagus dalam jangka panjang.
Tapi kalau modal anda benar-benar 0, tidak masalah.
Meskipun sedikit lebih repot, ketika blog anda sudah sukses anda bisa pindah dari hosted ke self-hosted. Banyak yang melakukan seperti ini, jadi anda bisa tetap mulai dari hosted.
3. Tentukan nama domain
Nama domain akan selalu melekat pada blog anda.
Meskipun masih bisa diganti, tetapi bakal repot dan kalau salah bisa fatal akibatnya. Maka dari itu sebaiknya tentukan matang-matang nama domain di awal.
Ini 7 hal yang harus anda perhatikan:
Sesuaikan dengan topik blognya
- Hindari nama yang mirip dengan website populer
- Mudah ditulis, diingat, dan diucapkan
- Sebisa mungkin gunakan .com
- Hindari tanda strip/minus (-) dan angka
- Jangan gunakan merek milik orang lain
- Cek juga ketersediaan username-nya di jejaring sosial
Beberapa orang mungkin tidak akan setuju dengan saya pada poin ke-4, karena sebetulnya ada ekstensi lain selain .com yang juga bagus.
Misalnya .org, .net, .co, .id, dsb.
Tapi alasan saya memilih .com karena merupakan yang paling diingat.
Saya punya blog dengan akhiran .co, .net, dan .org, tapi kenyataannya banyak juga orang yang salah ketik…yang mereka masukkan justru .com.
Jadi dahulukan .com, gunakan yang lain sebagai opsi terakhir.
Oh ya, hindari tanda strip (-) dan angka di domain karena orang-orang akan menganggap keduanya sebagai blog spam.
4. Terserah anda ingin mengisi kontennya seperti apa yang penting bahagia :D
Comments
Post a Comment