Sejarah Perkembangan Kota Sungai Penuh

Sungai Penuh,Mimbarpost.co.id- Pada  masa penjajahan Belanda era tahun 1920 an  di Kerinci hanya ada satu Sekolah Dasar milik Pemerintah, beberapa  diantaranya sekolah  milik swasta,Sekolah  milik pemerintah itu adalah  Sekolah Rakyat 3 Tahun (Volkschool ).Lulusan SR 3 Tahun  dapat melanjutkan sekolah sambungan (vervolkschool) dengan lama belajar 2 tahun,Sekolah milik pemerintah Belanda lainnya adalah Shcakelschool  dan  Meisjescholl (sekolah khusus untuk anak- anak perempuan).Pada waktu itu Muhamadiyah juga mengelola Schakelschool, dengan demikian selain HIS swasta  milik “Krintji Instititut”  juga ada “Scahelscholl “swasta milik Muhamadiyah,keduanya berkedudukan di Sungai Penuh,di kedua sekolah tersebut diajarkan Bahasa Belanda.pada masa itu Muhamadiyah dan PERTI juga mendirikan sekolah sekolah  agama diantaranya  adalah  Thawalib  Islamiah yang didirikan tahun 1928 dengan pimpinannya A.R.Karim Rawang.

Hal ini disampaikan Defitra Eka Jaya,S.Sos Tokoh Muda  dan Pengusaha sukses Jakarta asal Sungai Penuh  dan BJ Rio Temenggung Tuo -dalam dialognya dengan  media ini  pekan lalu ,Selain itu juga ada madrasah yang diasuh oleh Muhamadiyah, Madrasah Islamiah School,  guru guru madrasah ini umumnya adalah tamatan sekolah“Parabek”Bukittinggi atau“Thawalib”Padang Panjang, guru guru yang paling terkemuka diantaranya ialah H.Adnan Thaib, Abdul  Rahman Dayah  dan  A.R .Karim. Para perintis pendidikan  yang dikenal pada itu adalah  Guru Hardito, dibantu oleh kawan kawannya termasuk Si’in Thaher seorang pengusaha dan pemilik penggilingan Kopi dan Padi ternama di Sungai Penuh
 Hardito  saat itu adalah  pemuda  Jawa yang datang ke Kerinci pada awal tahun 1920 an, sebagak Aktifis Taman Siswa yang juga  berhubungan dengan orang orang Muhamadiyah di Jawa,  Hardito termasuk salah seorang yang dikirim ke luar Jawa untuk memajukan pendidikan di Kerinci, kebetulan saat itu cabang organisasi  Muhamadiyah belum terbentuk di alam Kerinci dan bersama sama ulama terkemuka Kerinci antara lain Abdullah Kambang, Hardito bersama tokoh tokoh  Kerinci mendirikan lembaga pendidikan yang oleh Belanda disebut”Krintji Institut ( Yayasan Pendidikan Kerinci)
Selain aktif dunia pendidikan, Hardito dan kawan kawannya mendirikan organisasi kebudayaan  sebuah  organisasi  luar sekolah yang bernama ’Krisma”  atau disebut juga “Kerinci Maju”   dengan ketuanya  M.Kukuh. Hardito  juga membentuk  Pandu Muhammadiyah,  yaitu “Hisbul Wathan” (HW) ,Ketuanya pada waktu itu adalah  Buya Rahmattun dan Adnan Thaib, mereka mereka yang menjadi murid murid tersebut dikemudian hari menjadi tokoh  pejuang dan pemimpin di bumi Sakti Alam Kerinci, diantaranya  adalah Mayor Jenderal.H/.A.Thalib, Zainal Abidin(Pejabat Imigrasi Pusat)  H.Abdullah.Hamid Arifin.
Pada  periode berikutnya   tahun 1946  Hardito dan Pemuda A.Thalib berusaha mendirikan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), dan pada saat itu A.Thalib memerintahkan stafnya untuk menjemput Sukoco,dan tiga tokoh tiga serangkai  Hardito, A.Thalib  dan Sukoco  menyelenggarakan dan  melengkapi  kebutuhan  sarana  pendidikan  dan  merekrut  beberapa orang guru diantaranya Hasan Basri  Basalamah,  Azhar, Mohd Lepang.
Hasan Basri Basalamah seorang CPM dijemput di Bengkulu untuk membantu  mengajar dan tetap  menjadi CPM,  Azhar  seorang tamatan MULO dijemput di Inderapura, hanya  Mohd Lepang  yang  saat itu berada di Sungai Penuh, padawaktu itu gedung  tempat belajar menggunakan bekas rumah Kontrolir Belanda,SMP Sungai Penuh didirikan tahun 1948.
Murid- murid SMP  tersebut  umumnya adalah bekas murid  HIS  masa Belanda, diantara murid murid angkatan  pertama  itu antara lain adalah  Idris Jakfar,  Yakub Isman, Anas Rusli, Rusli Latif, Salam Karim,  Hasyimi. Dll .pada waktu Agresi Belanda ke II,Gedung SMP negeri bekas rumah  Kontler  Belanda dibakar dan di bumi hanguskan oleh para pejuang,dan untuk sementara SMP tersebut dipindahkan ke Desa Koto Baru,Rawang yang dikenal dengan julukan  SMP Darurat.
Menjelang  penyerahan  kedaulatan dari Pemerintah  Belanda  kepada Pemerintah RI dibangunlah gedung sementara diatas gedung Sekolah Rakyat yang di bumi hanguskan yang berlokasi dekat Masjid Baiturahman. Pada tahun 1954 Pada saat  Wakil Presiden RI pertama Drs.H.Mohd.Hatta berkunjung ke  Kerinci Gedung SMP menempati gedung baru yang berdekatan dengan Rumah Sakit Sungai Penuh,
 Pada tahun 1981 Hardito tokoh pendidikan alam Kerinci meninggal Dunia di Mekah saat menunaikan Ibadah Haji,Hardito, Sukoco, Tokoh Kerinci  H. Mukhtaruddin, merupakan sosok  tokoh utama yang paling berjasa dalam merintis dunia pendidikan di alam Kerinci,namun sayangnya jejak Krintji Institut dan nama tokoh pendiri seperti Hardito dan Sukoco nyaris di lupakan orang,mungkinkah Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci dan masyarakat alam Kerinci mau mengenang dan menghargai jasa para perintis dan pejuang dunia pendidikan itu?  Jawabannya tanyakan pada diri kita masing masing.
Tokoh Masyarakat alam Kerinci Drs.H.Hasani Hamid,MM (Mantan Wakil Bupati Kerinci) (Jujun 09:2012 ) dan Drs.Joni Mardizal,MM  Asisten  Deputi  Kepemudaan pada Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia  ( Jakarta 10 :5:2012)  menyebutkan Pada Era tahun 1955 /1956  hingga akhir tahun 1970 an,Sungai Penuh merupakan kiblatkedua dunia pendidikan di Propinsi Jambi, hampir semua Lembaga Pendidikan Tingkat SLTP dan SLTA berdiri di Kerinci
Diantara Lembaga Pendidikan yang ada di Sungaipenuh adalah  SGA, SGB ,PGA, MAN,  SMA dan SMP Negeri PGLSP, SMEP, SKKP, SMEA, SPMA, SPG,SGO, Fakultas Syariah, A2N, pada umumnya sebelum era tahun 1980 an Tamatan SLTA yang dihasilkan oleh Lembaga  Lembaga Pendidikan di Sungai Penuh melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di Sumatera Barat, Jakarta, Bogor dan Yokyakarta. Alumni alumni yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Atas di Sungai Penuh sampai saat ini tersebar hingga kepelosok Nusantara,beberapa diantaranya menjadi Pejabat,Pengusaha  dan tokoh ditingkat Nasional
 Beberapa tokoh yang  tokoh era tahun 1945 -1950 an.era tahun 1970an-1980 an dan hingga akhir tahun 2012 diantaranya adalah, H.Muchtaruddin, KH.Adnan Thaib, KH.A.Rahman Dayah, KH.Djanan Thaib Bakri, Mayjen H.A.Thalib, H.Ramli Taha SH, Ir.Rivai Laksmana Syofyan Huri, SH.Prof.Dr. H.Yakub Isman, Kolonel.H.M.Koekoeh, Prof.H.Idris Jakfar,SH. Prof.Dr.dr.H.Havid Ardy, H.Abu Hasan,MA. Drs.H.Taher Ahmad, A.Salam Karim,BA ,Hasyimi,BA. Letjen (Purn) H.Chalid Karim,Leo. H.Rusdi Sayuti,BA Drs.H.Mohd.Awal, Drs.H.Hasmi Mukhtar, Kolonel Thalat Siin  Drs.H.Saaduddin. Husaini Kadir,SH, Kolonel Fahmi Mukhtar, HJ.Aida Rosnan,BA. Hj.Ida Hayati,BA. Hj.Hasnah Burhama, Idris Ibrahim,BA Prof.Dr.H.Asafri Jaya Bakri,MA, Prof Dr.Firwan Tan.Msc.Dpl .Ing,Prof H.Bakri,.Kolonel (Pol) Syamsir Karim, Prof. Dr.H.Aulia Tasman,Phd. H.Herman Muchtar,SE, Ir.H.Syafruddin Ahmad,MS .H.Husaini Ardy, dr..H/Nasrul Qadir. HJ.Sukmi Ahmad,SH Dr.Adi Roza.M.Si dan beberapa tokoh tokoh muda yang berkecimpung dalam dunia usaha dan partai politik ditingkat regional maupun nasional.
Pada decade awal abad ke XX di Sungai Penuh  tumbuh dan berkembang berbagai organisasi kesenian,pada tahun 1933 di Sungai Penuh dibentuk sebuah organisasi kebudayaan yang pertama di Kerinci yang bernama ‘Assatulhaqqu” yang berarti suara kebenaran,anggota organisasi kebudayaan ini berasal dari pemuda pondok tinggi,dusun baru dan anggota perorangan dari berbagai dusun seperti dari jujun,sanggaran agung,hiang semurup,belui,organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan non formal yang bertujuan untukmemberdayakan pemuda sekaligus untuk menumbuh kembangkan kebudayaan, organisasi ini dipimpin oleh H.Abdullah Kembang.dan yang menjadi motor penggerak antara lainA.Thalib,H.Adnan.H.Abdullah Ahmad,H.Djanan Thaib Bakri,pada  tahun tahun berikutnya A.Thalib berkarir dibidang Militer, dan H.AdnanThaib ,H.DjananThaib  dan H.Abdulah Ahmad menjadi tokoh ulama yang dikenal di Alam Kerinci dan di luar daerah Alam Kerinci.
Sedangkan  seniman yang aktif dalam dunia musik terutama  orkes musik seruling bambu  terdapat nama musisi handal guru Makbul, Senin ilyas, Jansan dan Semat. Pada tahun 1935- 1936 berdiri organisasi pemuda’Permos” dan”Fajar” yang kemudian bergabung menjadi ”Tarbiyatulhakku” yang dimotori guru Bungkuk dan guru Nikelas.
   Di Dusun baru dengan dusun neik berdiri organisasi bernama“ Ijtihadulfa” dengan pendirinya guru Makbul, guru Semat dan guru Yusuf. Sedangkan di dusun Sungai Penuh yang memiliki sumber daya manusia yang lebih banyak sebagian senimannya membentuk pula organisasi di komunitas lebih sempit di Laheik Jajou, seperti kelompok musik’Taklifuljinsi” di luhah Pemangku Rajo yang bergabung dengan Luhan Rio  Mendiho yang dimotori oleh guru Jansan,Djanan Thaib Bakri dan Ahmad  Haris,lagu lagu yang mereka pentaskan  disamping lagu Kerinci dipentaskan pula lagu Mars,lagu arab atau lagu arab yang dialih bahasakan,instrument yang digunakan adalah seruling bambu  dari jenis kapel,sopran dan alto yang dilengkapi  dengan tambur.
    Pada tahun 1942,A.Thalib sebagain pemimpin muda dengan wawasan dan kesadaran kebangsaaan yang lebih tinggi menyatukan pemuda dari berbagai penjuru Alam Kerinci untuk bergabdung dengan nama” Irsadulwatan” atau suara tanah air,untukmenggalang persatuan Pemuda Kerinci didalamnya terbagi berbagai kegiatan seperti teater(tonil) dan music,kelompori nama’k tonil bernama”Asmarawati”,sedanhkan kelompok music diberinama   Rayuan Sukma.
      Pada tahun 1942,A.Thalib sebagain pemimpin muda dengan wawasan dan kesadaran  kebangsaaan yang lebih tinggi menyatukan pemuda dari berbagai penjuru Alam Kerinci untuk bergabdung dengan nama” Irsadulwatan” atau suara tanah air,untukmenggalang persatuan Pemuda Kerinci didalamnya terbagi berbagai kegiatan seperti teater(tonil) dan music,kelompori nama’k tonil bernama”Asmarawati”,sedanhkan kelompok music diberinama   Rayuan Sukma.
        Didalam kelompok tonil asmarawati bergabung pemuda antara lain Djanan thaib bakri dari Sungai penuh sebagai sutradadara,pemain dan penulis naskah,Hamid Arifin sebagai pemain utama,pemain lainnya Medinah dan M.Gadin dari Semurup.Talib Ma’asus dari Seleman, Syamsuddin dari Jujun,Yaub dari Sanggaran Agung dan M.Talib dari Hiang,Naskah tonil yang paling pupuler pada saat itu ialah drama ( tonil) Depati Parbo dan naskah lakon Puti masurai yang ditulis dan disutradarai Djanan Thaib Bakri
        Orkes rayuan sukma adalah orkes modern pertama yang berdiri di Alam Kerinci yang menggunakan instrument standart seperti biola,clarinet,flute,terompet.gitar dan tambur yang didukung oleh musisi handal sepertiM.Noer,Semat,Senin Ilyas,Makbul,jansan dan Rivai Aris.pada masa inilah music Kerinci mendapat bentuk baru,seniman anonym mengkreasikan lagu tradisional serta menyusaikannya kedalam sistim tangga nada dianotis dengan melengkapinya dengan juduldan syair.thema dan pengulangan thema atau menggunakan pengulangan dengan bentuk satuan
        Disamping tonil dan orkes,didalam Irsaduilwathan dibentuk pula musikgambus yang memainkan lagu arab atau  lagu arab yang dialih bahasakan yang di motori oleh Burhan Ilyas dan Yakman.Orkes gambus ini lebih banyak bergabung dengan kelompok pengajian al qur”an yang dijadikan sebagai daya tarik bagi pemuda untuk bergabdung dengan kelompokpengajian.
        Tidak lama setelah terbentuknya Irsadulwathan berdiri pula orkes modern “Irama Taruna” yang didirikan oleh pemuda perantauan /pendatang,didalamnya terhimpun pemuda dari minangkabau,Tapanuli,keturunan cina,Jepan dan India.Orkes irama taruna di motori  oleh Mashica Oda seorang pemuda seniman photographer keturunan  negeri Sakura Jepang yang sangat mahir menggunakan music trombone,didalam organisasi ini bergabung pula musisi tiup seperti Tun Djin pemain saxophone,Yazid pemain trompet.Guan Huat,mukhtar Sani  dan mamak  sebagai pemain Clarinet,pemain biola adalah Nikelas  sedangkan Ali Khan sebagai pemain Tambur,Orkes ini pada zamannya lebih cenderung memainkan lagu seriosa,.hiburan dan blues.(Budhi.VJ)

        Comments

        Popular Post