Naskah TANJUNG TANAH
Filolog Belanda Petrus Voorhoeve telah menemukan naskah ini pada tahun 1941. Naskah itu itu kemudian ditransliterasi (dialihsarakan) oleh Prof. Dr. Poerbatjaraka. Pada tahun 2002 Prof.Dr. Uli Kozok membawa sampel naskah ini ke Wellington, Selandia baru untuk diperiksa di Laboratorium agar dilakukan Penanggalan Radiokarbon. Hasil Pengujian ini memperkuat dugaan Kozok bahwa naskah Tanjung Tanah adalah naskah Melayu yang tertua di dunia.
Sila baca buku saya Kajian Hikayat Seri Rama Naskhah Tertua DiNusantara Yang Ditulis Oleh Orang Lembah Bama,Kuala Lipis, mengulaskeseluruhan buku diatas dan juga DrUli Kozok.TK
ReplyDelete